SIDRAP — Desa Alesalewo di Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, akan mencuri perhatian sebagai percontohan peternakan bebek pertama di daerah tersebut.
Dari 106 desa dan kelurahan yang ada, Alesalewo terpilih berkat kombinasi strategisnya sebagai penghasil padi dan lokasi ideal pengembangan peternakan bebek.
Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, mengungkapkan bahwa desa ini akan menjadi model desa tematik yang mengintegrasikan dua kekuatan ekonomi utama masyarakat pertanian dan peternakan.
“Padinya jalan, ternaknya jalan. Satu desa, dua kekuatan,” ujarnya penuh optimisme, Rabu malam saat silaturahmi bersama warga di kantor desa Alesalewo, Rabu malam, 7 Mei 2025.
Dikenal sebelumnya sebagai desa terpencil, Alesalewo kini bersiap memiliki identitas baru sebagai sentra produksi telur bebek.
Potensi ini diharapkan tak hanya menambah pendapatan warga, tetapi juga menjadikan Alesalewo sebagai destinasi pembelajaran dan kunjungan desa dari seluruh Sulawesi Selatan.
Syaharuddin juga mendorong seluruh desa di Sidrap untuk mengembangkan merek dan keunggulan masing-masing.
“Kalau suaminya turun ke sawah, istrinya pelihara bebek. Jadi ada tambahan penghasilan,” katanya, menekankan pentingnya kolaborasi dalam rumah tangga petani.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sidrap, Sunarya Angriani, menambahkan bahwa sebanyak 143 warga yang tergabung dalam enam kelompok ternak telah siap menjalankan program ini.
Pemerintah menyiapkan sekitar 8.000 ekor bebek, dengan usia produktif mulai 13 hingga 14 minggu dan bertelur sejak usia tiga bulan.
Program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah, sebagai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi desa.
Langkah ini bukan hanya meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga membuka jalan bagi Alesalewo menjadi pionir dalam transformasi ekonomi perdesaan di Sidrap. (ibe)